Kamis, 18 Oktober 2018

BAB 3 Ilmu Sosial Dasar Pertumbuhan Individu



III.I.     PERTUMBUHAN INDIVIDU
·       Pengertian Individu
“individu” berasal dari kata latin, “individuum” artinya “yang tak terbagi” . Jadi merupakan suatu sebulan yang dapat dipakai untuk menyatakan suatu kesatuan yang paling kecil dan terbatas. Dalam ilmu sosial , individu menekankan penyelidikan kepada kenyataan-kenyataan hidup yang istimewa ,yang tak seberapa mempengaruhi kehidupan manusia.
Individu bukan berarti manusia sebagai suatu keseluruhan yang tak dapat dibagi., melainkan sebagai kesatuan yang terbatas. Yaitu sebagai manusia perseorangan. Dengan demikian sering digunakan sebutan “orang-seorang” atau “manusia perseorangan” . Sifat dan fungsi orang-orang di sekitar kita adalah makhluk-makhluk yang berdiri sendiri
·       Pengertian Pertumbuhan
Pertumbuhan adalah suatu perubahan yang menuju kea rah yang lebih maju dan lebih dewasa. Perubahan ini bisa disebut sebagai proses.
Setelah itu muncul beberapa pendapat mengenai pertumbuhan dari berbagai aliran yaitu asosiasi, aliran psichologi Gesalt dan aliran sosiologi. Menurut para ahli yang menganut aliran asosiasi berpendapat , bahwa pertumbuhan pada dasarnya adalah proses asosiasi yang primer adalah bagian-bagian. Bagian-bagian yang ada lebih dahulu, sedang keseluruhan ada pada kemudian. Bagian-bagian ini terikat satu sama lain menjadi keseluruhan oleh asosiasi.
Kemudian kita mengenal  konsepsi aliran sosiologi dimana para ahli dari pengikut alira ini menganggap bahwa pertumbuhan itu adalah proses sosialisasi  yaitu proses perubahan dari sifat mula-mula yang asocial atau juga social kemudian  tahap demi tahap
·       Faktor-faktor  yang mempengaruhi pertumbuhan
Pertumbuhan dipengaruhi oleh banyak aliran juga factor-faktor pendukungnya, secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu:
a.      Pendirian Nativistik
Menurut para ahli dari golongan ini berpendapat , bahwa pertumbuhan individu itu semata-mata ditentukan oleh factor-faktor yang dibawa sejak lahir.
Para ahli dari golongan ini menunjukkan berbagai kesempatan atau kemiripan antara orang tua dengan anaknya. Misalnya seorang ayah memiliki keahlian di bidang seni lukis maka kemungkinan besar anaknya juga jadi pelukis. Tapi hal ini akan menimbulkan keragu-raguan apakah kesamaan yang ada antara orang tua dan anaknya benar-benar disebabkan oleh pembawaan sejak lahir karena adanya fasilitas-fasilitas atau hal-hal lain yang dapat memberikan dorongan ke arah kemajuannya.
b.     Pendirian Empiristik dan Environmentalistik
Pendirian ini berlawanan dengan pendapat nativistik. Para ahli berpendapat , bahwa pertumbuhan individu semata-mata tergantung pada lingkungan sedangkan dasar tidak berperan sama sekali
Jadi menurut pendirian ini menolak dasar dalam pertumbuhan individu dan lebih jauh menekankan pada lingkungan dan konsekuensinya hanya lingkunganlah yang banyak dibicarakan. Pendirian semacam ini biasa disebut pendirian yang environmentalistik. Sehingga dapat dikatakan bahwa pendirian ini pada hakikatnya adalah kelanjutan dari paham emperisme.
Disamping keharusan adanya dasar, juga perlu dipertimbangkan masalah kematangan (readiness) , misalnya anak yang normal berusia enam bulan , walaupun anak tersebut hidup diantara manusia-manusia lain ada kemungkinan juga anak itu tak akan dapat berjalan karena belum matanguntuk melakukan hal itu.
c.      Pendirian Konvergensi  dan Interaksionisme
Kebanyakan para ahli mengikuti pendirian konvergensi dengan modifikasi seperlunya. Suatu modifikasi yang terkenal sering dianggap sebagai perkembangan lebih jauh kensepsi konvergensi ialah konsepsi interaksionisme yang berpandangan dinamis yang menyatakan bahwa interaksi dasar dan lingkungan dapat menentukan pertumbuhan individu. Nampak lain dengan konsepsi konvergensionalyang berpandangan oleh dasar (bakat) dan lingkungan.
d.     Tahap Pertumbuhan Individu Berdasarkan Psikologi
Pertumbuhan individu sejak lahir sampai masa dewasa atau masa kematangan itu melalui beberapa fase sebagai berikut :
-        Masa Vital , yaitu dari 0,0 sampai kira-kira 2 tahun.
-        Masa estetik dari umur 2 tahun sampai kira-kira 7 tahun.
-        Masa intelektual dari kira-kira umur 7 tahun sampai kira kira 13 tahun atau 14 tahun.
-        Masa social , kira-kira umur 13 tahun atau 14 tahun sampai kira-kira umur 20 tahun atau 21 tahun.

III.II FUNGSI KELUARGA
·       Pengertian Fungsi Keluarga
Fungsi keluarga adalah suatu pekerjaan atau  tugas-tugas yang harus dilaksanakan didalam atau oleh keluarga itu.
·       Macam-macam Fungsi Keluarga
Pekerjaan-pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh keluarga itu dapat digolongkan/dirinci kedalam beberapa fungsi, yaitu :
-        Fungsi Biologis
Dengan fungsi ini diharapkan agar keluarga dapat menyelenggarakan persiapan-persiapan perkawinan bagi anak-anaknya. Karena dengan perkawinan akan terjadi proses perkawinan bagi anak-anaknya dan lain-lain. Sehingga tepat pada waktunya ia sudah matang menerima baru dalam mengarungi hidup untuk rumah tangganya.
-        Fungsi Pemeliharaan
Keluarga diwajibkan untuk berusaha agar setiap anggotanya dapat terlindung dari gangguan sebagai berikut :
1.     Gangguan udara dengan berudaha menyediakan rumah;
2.     Gangguan penyakit dengan menyediakan obat-obatan;
3.     Gangguan bahaya dengan berusaha menyediakan senjata, pagar tembok dan lain-lain
Bila dalam keluarga fungsi ini telah dijalankan dengan sebaik-baiknya sudah barang tentu akan membantu terpeliharanya keamanan dalam masyarakat pula. Sehingga terwujud suatu masyarakat yang terlepas dari segala gangguan apapun yang terjadi.
-        Fungsi Ekonomi
Keluarga berusaha menyelenggarakan kebutuhan manusia yang pokok, yaitu :
1.     Kebutuhan makan dan minum
2.     Kebutuhan pakaian untuk menutup tubuhnya
3.     Kebutuhan tempat tinggal
Sehubungan dengan fungsi penyelenggara kebutuhan pokok ini maka orang tua diwajibkan untuk berusaha melengkapi kebutuhan jasmani dimana keluarga(orang tua) diwajibkan berusaha agar anggotanya mendapat perlengkapan hidup yang bersifat jasmaniah baik yang bersifat umum maupun individual. Perlengkapan jasmaniah keluarga yang sifatnya umum misalnya meja kursi , tempat tidur , lampu dan lain-lain. Sedangkan perlengkapan jasmani yang bersifat individual misalnya alat-alat sekolah , pakaian , perhiasan, dan lain-lain.
-        Fungsi Keagamaan
Di Indonesia yang berideologi pancasila berkewajiban pada setiap warganya untuk menghayati , mendalami dan mengamalkan pancasila didalam perilaku dan kehidupan keluarganya sehingga benar-benar dapat diamalkan dalam kehidupan keluarga pancasila.
Dengan dasar pedoman ini keluarga diwajibkan untuk menjalani dan mendalami serta mengamalkan ajaran-ajaran agama dalam pelakunya sebagai manusia yang taqwa kepada tuhan yang maha esa. Dengan demikian akan tercermin bentuk masyarakat yang pancasila apabila semua keluarga melaksanakan fungsi keluarga itu.
-        Fungsi Sosial
Dengan fungsi ini keluarga berusaha untuk mempersiapkan anak-anaknya bekal-bekal selengkapnya dengan memperkenalkan nilai-nilai dan sikap-sikap yang dianuut oleh masyarakat serte mempelajari peranan-peranan yang diharapkan akan mereka jalankan kelak bila sudah dewasa. Dengan demikian terjadi apa yang disebut dengan istilah sosialisasi.
Dengan fungsi ini diharapkan agar di dalam keluarga selalu terjadi pewarisan kebudayaan atau nilai-nilai kebudayaan. Kebudayaan yang diwariskan itu adalah kebudayaan yang telah dimiliki oleh generasi tua, yaitu ayah dan ibu , diwariskan kepada anak-anaknya dalam bentuk antara lain sopan santun , bahasa , cara bertingkah laku , ukuran tentang baik buruknya perbuatan dan lain-lain.


III.III. INDIVIDU , KELUARGA , Dan MASYARAKAT

·       Pengertian Keluarga
Keluarga adalah unit/satuan masyarakat yang terkecil yang sekaligus merupakan suatu kelompok kecil dalam masyarakat. Kelompok ini , dalam hubungannya dengan perkembangan individu , sering dikenal dengan sebutan primary group. Kelompok inilah yang melahirkan individu dengan berbagai macam bentuk kepribadiannya dalam masyarakat. Banyak hal-hal mengenai kepribadian dapat dirunut dari keluarga , yang pada saat-saat sekarang ini sering dilupakan orang. Hal-hal semacam inilah yang sering menimbulkan masalah-masalah social , karena kehilangan pijakan

Keluarga sebagai kelompok pertama yang dikenal individu sangat berpengaruh secara langsung terhadap perkembangan individu sebelum maupun sesudah terjun langsung secara individual di masyarakat.


·       Pengertian Masyarakat
Drs. JBAF Mayor Polak menyebut masyarakat (Society) adalah wadah segenap antar hubungan social terdiri atas banyak sekali kolektiva-kolektiva serta kelompok dan tiap-tiap kelompok terdiri atas kelompok-kelompok lebih baik atau subkelompok.
Kemudian pendapat dari Prof. M.M. Djojodiguno tentang masyarakat adalah suatu kebulatan daripada segala perkembangan dalam hidup bersama antara manusia dengan manusia. Akhirnya Hasan Sadily berpendapat bahwa masyarakat adalah suatu keadaan badan atau kumpulan manusia yang hidup bersama.
Jadi , masyarakat adalah suatu kelompok manusia yang telah memiliki tatanan kehidupan , norma-norma , adat istiadat yang sama-sama ditaati dalam lingkungannya.


·       2 Golongan Masyarakat
Dalam pertumbuhan dan perkembangan suatu masyarakat , dapat digolongkan menjadi masyarakat sederhana dan masyarakat maju(masyarakat modern).
-        Mayarakat sederhana. Dalam lingkungan masyarakat sederhana(primitive) pola pembagian kerja cenderung dibedakan menurut jenis kelamin. Pembagian kerja dalam bentuk lain tidak terungkap dengan jelas, sejalan dengan pola kehidupan dan pola perekonomian masyarakat primitive atau belum sedemikian rupa seperti pada masyarakat maju.
Pembagian kerja berdasarkan jenis kelamin, nampaknya berpangkal tolak dari latar belakang adanya kelemahan dan kemampuan fisik antara seorang wanita dan pria dalam menghadapi tantangan-tantangan alam yang buas pada saat itu, berburu ikan di laut misalnya.
-        Masyarakat maju. Masyarakat maju memiliki aneka ragam kelompok social , atau lebih akrab dengan sebutan kelompok organisasi kemasyarakatan yang tumbuh dan berkembang berdasarkan kebutuhan serta tujuan tertentu yang akan dicapai.
Organisasi kemayarakatan itu dapat tumbuh dan berkembang dalam lingkungan terbatas sampai pada cakupan nasional , regional maupun internasional. Dalam lingkungan masyarakat maju dapat dibedakan menjadi 2 kelompok, yaitu
Masyarakat Non Industri
Secara garis besar , kelompok nasional atau organisasi kemasyarakatan non industry dapat di golongkan menjadi kelompok masyarakat primer(Primary Group) dan kelompok sekunder (Secondary Group).
1.     Kelompok Primer : Kelompok primer ini disebut juga “face to face group” karena para anggota kelompok lebih sering berdialog , bertatap muka , karena itu saling mengenal lebih dekat, lebih akrab.
2.     Kelompok Sekunder : Kelompok sekunder terpaut saling hubungan tidak langsung , formal , juga kurang bersifat kekeluargaan. Oleh karena itu sifat interaksi , pembagian kerja , Pembagian kerja antara anggota kelompok diatur atas dasar pertimbangan-pertimbangan rasional. Objektif.
Masyarakat Industri
Durkheim mempergunakan variasi pembagian kerja sebagai dasar untuk mengklasifikasikan masyarakat , sesuai dengan taraf perkembangannya. Akan tetapi ia lebih cenderung mempergunakan dua taraf klasifikasi , yaitu yang sederhana dan yang kompleks. Masyarakat-masyarakat yang berada di tengah kedua eksterm tadi diabaikannya (Soerjono Soekanto, 1982 : 190)
Laju pertumbuhan industry-industri membawa konsekuensi memisahkan pekerja dengan majikan lebih nyata. Majikan sebagai pemilik modal monopoli posisi-posisi tertentu , sehingga menimbulkan konflik. Sejalan dengan kompleksitas pembagian kerja , pekerjaan menjadi tambah rumit dan terlalu khusus. Akibat terjadi konflik-konflik yang tak dapat dihindari, kaum pekerja membentuk serikat-serikat kerja/serikat buruh.
III.IV. HUBUNGAN ANTARA INDIVIDU , KELUARGA , Dan MASYARAKAT
·       Makna Individu
Manusia adalah makhluk individu. Makhluk individu berarti makhluk yang tidak dapat dibagi-bagi , tidak dapat dipisah-pisahkan antara jiwa dan raganya.
Para ahli psikologi modern menegaskan bahwa manusia itu merupakan suatu kesatuan jiwa raga yang kegiatannya sebagai keseluruhan , sebagai kesatuan. Kegiatan manusia sehari-hari merupakan kegiatan keseluruhan jiwa raganya. Bukan hanya kegiatan alat-alat tubuh saja , atau bukan hanya aktivitas dari kemampuan-kemampuan jiwa satu persatu terlepas daripada yang lain.


·       Makna Keluarga
Keluarga merupakan kelompok primer yang paling penting di dalam masyarakat. Keluarga merupakan sebuah group yang terbentuk dari perhubungan laki-laki dan wanita , perhubungan mana sedikit banyak berlangsung lama untuk menciptakan dan membesarkan anak-anak. Jadi keluarga dalam bentuk yang murni merupakan kesatuan social ini mempunyai sifat-sifat yang sama , dimana saja dalam satuan masyarakat
manusia.


·       Makna Masyarakat
Seperti halnya dengan definisi sosiologi yang banyak jumlahnya kita dapati pula definisi-definisi tentang masyarakat yang juga idak sedikit. Definisi masyarakat menurut para ahli, yakni :
-        R. Linton : Seorang ahli antropologi mengemukakan bahwa masyarakat adalah setiap kelompok manusia yang telah cukup lama hidup dan bekerja sama, sehingga mereka itu dapat mengorganisasikan dirinya dan berfikir tentang dirinya dan berfikir tentang dirinya sebagai satu kesatuan social dengan batas-batas tertentu.
-        M.J. Herskovit : Menulis bahwa masyarakat adalah kelompok individu yang diorganisasikan dan mengikuti satu cara hidup tertentu.
-        J.L. Gillin dan J.P. Gillin : Mengatakan bahwa masyarakat adalah kelompok manusia yang terbesar dan memiliki kebiasaan , tradisi , sikap , dan perasaan persatuan yang sama. Masyarakat itu meliputi pengelompokkan-pengelompokkan yang lebih kecil.
-        Hasan Shadily : Mmendefinisikan masyarakat adalah golongan besar atau kecil dari beberapa manusia , dengan atau karena sendirinya , bertalian secara golongan dan mempunyai pengaruh kebatinan satu sama lain

·       Hubungan Individu , Keluarga , Dan Masyarakat
Jadi masyarakat itu dibentuk oleh individu-individu yang beradab dalam keadaan sadar. Individu-individu yang hilang ingatan , individu-individu yang pikirannya rusak , individu-individu type pertapa tidak dapat menjadi anggota masyarakat yang permanen , melainkan hanyalah kepada mereka yang benar-benar saling mengikatkan dirinya dengan individu-individu lainnya.
Sesungguhnya kita telah membedakan dua pengertian individu tersebut sebagai dua pengertian yang kontras. Namun kodratnya manusia itu adalah “makhluk social” bukan makhluk individual. Kenyataan ini sesuai dengan rumus Aristoteles : Man is by nature a political animal , yang artinya : manusia pada kodratnya adalah makhluk yang berkumpul-kumpul. Atau dengan singkat manusia itu adalah zoon politicon.

III.V.   URBANISASI
           
·       Pengertian Urbanisasi
Urbanisasi adalah perpindahan penduduk dari desa ke kota dengan tujuan ialah menetap atau mencari pekerjaan. Contoh : Penduduk dari desa di daerah Blora pindah ke Jakarta.

·       Proses Urbanisasi
Proses urbanisai dapat terjadi dengan lambat maupun cepat, hal mana tergantung daripada keadaan masyarakat yang bersangkutan. Proses tersebut teradi dengan menyangkut dua aspek, yaitu :
-        Perubahan masyarakat desa menjadi masyarakat kota
-        Bertambahnya populasi penduduk kota yang disebabkan oleh mengalirnya penduduk yang berasal dari desa-desa( pada umumbya disebabkan karena penduduk desa merasa tertarik oleh keadaan di kota).
Artinya adalah, sebab suatu daerah memiliki daya tarik sedemikian rupa, sehingga orang-orang pendatang semakin banyak. Secara umum dapat dikatakan bahwa sebab-sebabnya adalah sebagai berikut :
1.     Daerah yang termasuk menjadi pusat pemerintahan atau menjadi ibukota( seperti contohnya Jakarta).
2.     Tempat tersebut letaknya sangat strategis sekali untuk usaha-usaha perdagangan/perniagaan , seperti misalnya sebuah kota pelabuhan atau sebuah kota yang letaknya dekat pada sumber-sumber bahan-bahan mentah.
3.     Timbulnya industri-industri di daerah itu , yang memproduksikan barang-barang maupun jasa-jasa.
Kasus :
Di zaman modern ini sering kali kita temui anak-anak yang kurang diperhatikan oleh orang tuanya sehingga berdampak pada kehidupan bermasyarakat anak itu sendiri, bisa jadi si anak menjadi individu yang positif karena terbiasa mandiri juga bisa jadi si anak menjadi individu yang negatif karena pergaulannya yang tak terkontrol oleh orang tuanya oleh karena itu peran keluarga sangat penting dalam proses tumbuh kembang anak.
Analisis :
Saya melihat bahwa keluarga lah yang berperan penting dalam kehidupan anak-anaknya oleh karena itu orang tua harus menanamkan dan mengkontrol pendirian pada anak agar anak tidak mudah terbawa arus negatif ketika orang tua sudah tidak mampu mengontrol anaknya, dengan adanya pendirian yang teguh si anak akan dengan mudah bersosialisasi hal positif dengan semua orang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ketahanan Nasional

Tugas Pendidikan Kewarganegaraan Ketahanan Nasional Disusun Oleh Ahmad Zulfikar 20318352 2TB05 Teknik Arsitektur ...